JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengalokasikan
anggaran pendidikan pada 2013 sebesar Rp 331,8 triliun, atau naik 6,7
persen dibandingkan anggaran pada APBN-P 2012. Peningkatan anggaran
pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan serta
memperluas jangkauan pemerataan pendidikan.
"Sumber daya manusia
yang berkualitas merupakan kunci kemajuan setiap bangsa," kata Presiden
ketika menyampaikan keterangan pemerintah atas RUU RAPBN Tahun Anggaran
2013 beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta,
Kamis (16/8/2012).
Kepala Negara berharap, anggaran pendidikan
yang semakin besar ini dapat digunakan sebaik-baiknya untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Dana ini, di antaranya, untuk pemberian
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi 45 juta siswa setingkat SD dan
SMP.
"Selain itu, kita juga akan memulai pelaksanaan Pendidikan
Menengah Universal (PMU), antara lain melalui penyediaan BOS pendidikan
menengah bagi 9,6 juta siswa SMA/SMK/MA. Untuk mendukung pelaksanaan
PMU, pemerintah sedang mempersiapkan penyediaan guru serta pembangunan
sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan. Pelaksanaan PMU
diharapkan dapat meningkatkan APK jenjang menengah, memperkecil
disparitas antar daerah, dan memperkuat pelayanan pendidikan vokasi,"
kata Presiden.
Selain itu, pemerintah juga berencana membangun 216 unit Sekolah Baru, dan lebih dari 4.550 Ruang Kelas Baru (RKB) SMA/SMK/SMLB.
"Kita
juga melakukan rehabilitasi ruang-ruang kelas SMA/SMK/MA yang rusak,
serta memulai rehabilitasi sekitar 23.000 ruang kelas SMA/SMK yang rusak
berat, dan sebanyak 30.350 ruang kelas SD/SMP yang rusak sedang. Dengan
anggaran pendidikan itu, kita akan melanjutkan penyediaan Bantuan Siswa
Miskin (BSM) bagi sekitar 14,3 juta siswa/mahasiswa, dan memberikan
beasiswa prestasi bagi sekitar 220 ribu siswa/mahasiswa," kata Presiden.